Langsung ke konten utama

Konsep dalam Sejarah

"Sebagaimana kehidupan manusia yang tampak begitu bebas, namun sesungguhnya terjebak dalam suatu batasan yang terkadang tak disadarinya, dan tentu tak dapat dilampauinya."

Meski sejarah dapat diartikan sebagai sesuatu yang begitu luas, namun, pada dasarnya terdapat beberapa konsep dalam sejarah yang mungkin selama ini tak kita ketahui. Demi memahaminya, mungkin diperlukan sebuah bagian dari sejarah untuk dikutip. Ini adalah sebuah peristiwa dalam perjuangan Indonesia dalam masa tersulitnya, masa penjajahan. Dan untuk lebih spesifiknya, yaitu masa dimana diadakan tanam paksa atau cultuur stelsel.




Secara singkat, Sistem Tanam Paksa merupakan peraturan yang dikeluarkan Gubernur Jenderal Johannes van den Bosch pada tahun 1830 yang mengharuskan setiap desa menyisihkan 20% tanahnya untuk ditanami komoditi yang laku dipasar ekspor, khususnya tebu, tarum (nila) dan kopi. Hasil tanaman ini nantinya harus dijual kepada pemerintah belanda dengan harga yang telah ditetapkan. Sedangkan Penduduk desa yang tidak punya tanah harus bekerja selama 75 hari setiap tahun (20% dari 365 Hari) pada perkebunan milik pemerintah belanda, hal tersebut menjadi semacam pengganti pajak bagi rakyat.

Kembali pada konsep dalam sejarah, ada lima konsep dalam sejarah. Yang akan saya uraikan sebagai berikut:

  • konsep ruang, atau tempat terjadinya peristiwa. Dalam contoh kali ini konsep ruang yang terdapat adalah di negara Indonesia, terutama di pulau Jawa. 
  • konsep waktu, yang dapat diartikan sebagai kapan peristiwa itu terjadi. Yaitu, sistem tanam paksa diterapkan pada tahun 1830 hingga tahun 1870. 
  • konsep kronologis. Kata "kronologis" sendiri berasal dari bahasa Yunani yang merupakan gabungan dari 2 kata yaitu kronos yang artinya waktu, dan logos yang artinya ilmu. Kronologis berarti sejarah dirangkai berdasarkan urutan waktu. Konsep ini memiliki sebuah keterkaitan erat dengan konsep waktu. contohnya, sistem tanam paksa ini diterapkan secara perlahan mulai tahun 1830 sampai 1835. Kemudian menjelang tahun 1840 telah berjalan sepenuhnya di Jawa. Dan pada akhirnya dihapus dan berakhir pada tahun 1870 akibat memperoleh protes keras dari berbagai kalangan di Belanda. 
  • Konsep diakronis. Sebuah konsep yang dianggap mirip dengan kronologis, namun sesungguhnya berbeda. Kata "diakronis" berasal dari dua kata yaitu "dia" dan "kronis", "dia" artinya melewati dan "kronos" yang artinya perjalanan waktu. Kemudian dapat disimpulkan bahwa diakronis merupakan hubungan antara peristiwa yang terjadi dengan peristiwa sebelumnya. Peristiwa yang terjadi tidak terjadi secara tiba-tiba dan berdiri sendiri tetapi ada kaitannya dengan peristiwa terdahulu. Jika dimasukkan ke dalam contoh, sistem tanam paksa dibentuk akibat dari peristiwa lain. Dapat disebutkan bermula dari awal penjajahan dari banyaknya pengeluaran Belanda akibat biaya untuk perang diponegoro. Dapat juga disebutkan bermula dari awal penjajahan Belanda. Atau bahkan sesuatu yang jauh lebih dahulu dari itu. Tetapi mungkin saya hanya akan menyebutkannya dari masa yang tak terlalu jauh. 
  • Sistem tanam paksa bermula akibat adanya perang Napoleon. Sebab itu, hutang dalam negeri Belanda dan pembayaran bunga atas hutangnya itu membumbung tinggi. Keadaan makin buruk ketika Uni Belanda-Belgia yang dibentuk oleh hasil Kongres Wina pada tahun 1815 runtuh dalam revolusi Belgia pada tahun 1830. Usaha Belanda untuk menaklukan kembali Belgia pada tahun 1831-1832 menemui kegagalan, dan pada tahun 1839 Belanda mengakui kemerdekaan Belgia. Dengan demikian Belanda telah kehilangan sebagian dari wilayah negaranya. Seperti yang tertulis diatas, konsep diakronis melewati waktu menuju waktu lain namun masih dalam suatu ruang yang sama, yaitu ‘sistem tanam paksa oleh Belanda’. Maka bisa diartikan diakronis sebagai menyempit dalam ruang dan meluas dalam waktu
  • Konsep sinkronis. Sinkronis bisa dibilang berarti kebalikan dengan diakronis, yakni menyempit dalam waktu, dan meluas dalam ruang. Artinya dalam suatu peristiwa tertentu, terdapat berbagai macam kondisi mulai dari sosial, ekonomi, kebudayaan, dan lainnya. Pada masa diberlakukannya sistem tanam paksa di Indonesia, kondisi rakyat saat itu tentunya mengalami masa yang sangat sulit. Gubernur Jenderal Johannes van den Bosch pada tahun 1830 mengharuskan setiap desa menyisihkan 20% tanahnya untuk ditanami komoditi yang laku dipasar ekspor, khususnya tebu, tarum (nila) dan kopi. Hasil tanaman ini nantinya harus dijual kepada pemerintah belanda dengan harga yang telah ditetapkan. Sedangkan Penduduk desa yang tidak punya tanah harus bekerja selama 75 hari setiap tahun (20% dari 365 Hari).Selama diberlakukannya sistem tanam paksa, banyak dampak negatif yang dialami rakyat Indonesia, meskipun juga terdapat beberapa dampak positif. Yaitu antara lain :

  1. Beban rakyat menjadi sangat berat karena harus menyerahkan sebagian tanah dan hasil panennya, mengikuti kerja rodi serta membayar pajak . 
  2. Sawah ladang menjadi terbengkelai karena diwajibkan kerja rodi yang berkepanjangan sehingga penghasilan menurun drastis. 
  3. Timbulnya wabah penyakit dan terjadi banyak kelaparan di mana-mana. 
  4. Timbulnya bahaya kemiskinan yang makin berat. 
  5. Rakyat Indonesia mengenal tanaman dengan kualitas ekspor. 
  6. Rakyat Indonesia mengenal teknik menanam berbagai jenis tanaman baru. 

Mungkin itulah penjelasan yang dapat saya uraikan tentang konsep dalam sejarah. Konsep sejarah sesungguhnya dapat berlaku dalam peristiwa sejarah lainnya. Mungkin kau dapat mengembangkannya sendiri dengan contoh yang berbeda. Untuk akhiran, saya hanya ingin menuliskan lagi-lagi sebuah pendapat, sebuah pemikiran. Yakni dengan memahami suatu konsep, atau lebih spesifiknya konsep sejarah, mungkin kita akan bisa lebih memahami kehidupan kita sendiri. Karena nyatanya, hidup kita juga memiliki sebuah, atau mungkin beberapa konsep. Meski tak selalu dapat dijelaskan menjadi poin-poin seperti yang terurai diatas, kita harus mampu memahaminya. Atau setidaknya berusaha. Dan kalimat-kalimat per paragraf-paragraf ini mungkin bisa menjadi salah satu bagian dari usahanya.


sumber referensi:
http://www.markijar.com/2015/10/sistem-tanam-paksa-lengkap-penjelasan.html
http://hisham.id/2015/06/penyebab-timbulnya-tanam-paksa-di-indonesia.html
http://sumbersejarah1.blogspot.co.id/2017/08/pengertian-konsep-kronologis-diakronik.html

sumber gambar:
https://www.google.co.id/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwjwndi10t7YAhWDx7wKHdy8AlwQjRwIBw&url=https%3A%2F%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki%2FJohannes_van_den_Bosch&psig=AOvVaw1KFRr22JBl05FpYY0CDd5u&ust=1516266334124094

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Proses Islamisasi di Indonesia

Indonesia adalah negara yang memiliki populasi Muslim terbesar di seluruh dunia. Pada saat ini diperkirakan bahwa jumlah umat Muslim mencapai 207 juta orang, sebagian besar menganut Islam aliran Suni. Jumlah yang besar ini mengimplikasikan bahwa sekitar 13% dari umat Muslim di seluruh dunia tinggal di Indonesia dan juga mengimplikasikan bahwa mayoritas populasi penduduk di Indonesia memeluk agama Islam. Bagaimana agama Islam bisa masuk ke negara Indonesia? Islam masuk ke Indonesia secara damai dan tanpa ada pergolakan apapun. Dengan cara yang demikian banyak masyarakat Indonesia bersimpati dan menaruh perhatian yang lebih terhadap agama Islam. Cara-cara masuknya dan diterimanya agama Islam tersebut disebut proses Islamisasi. Ada beberapa cara proses Islamisasi di Indonesia yang akan saya jelaskan pada artikel kali ini. 1.        Melalui perdagangan Lalu lintas perdagangan yang sibuk pada abad ke-7 M hingga ke-16 M menjadikan para pedagan...

Teori Penyebaran Islam di Indonesia

Kembali lagi di blog saya, Catatan Sejarah. Kali ini saya akan menjelaskan teori-teori tentang sejarah masuknya kebudayaan islam di Indonesia. Masuknya Islam di Indonesia tentu tidak bisa terlepas dari sejarah perdagangan dan pelayaran yang terjadi antar benua-benua di dunia yang berlangsung pada masa itu. Namun, para ahli sejarah memiliki beberapa pendapat berbeda tentang bagaimana proses masuknya budaya dan agama islam ke wilayah Indonesia. Dari yang telah saya rangkum, terdapat 5 teori tentang sejarah masuknya islam di Indonesia. Teori-teori tersebut yakni teori Gujarat, India, Mekkah (Arab Saudi), Persia, dan Cina. Berikut penjelasan tentang masing-masing teorinya. 1.      Teori Gujarat Teori ini menyatakan bahwa Islam masuk ke Indonesia berasal dari Gujarat, India. a.      Pencetus: Pencetus teori ini yaitu dua sejarawan berkebangsaan Belanda, Snouck Hurgronje dan J.Pijnapel. Snouck Hurgronje b.    ...